Rabu, 21 Desember 2011

Ibu itu Pembohong..!

Seorang ibu dlm hidupnya membuat kebohongan. 1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, “Cepatlah makan, ibu tidak lapar.” 2. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, “ibu tidak suka daging, makanlah, nak..” 3. Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yang sakit, Ia berkata, “Istirahatlah nak, ibu masih beum ngantuk..” 4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, “Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang.” 5. Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana.” Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, “Jangan menangis, ibu tidak apa apa.” Ini adalah kebohongan terakhir yang dibuat ibu. Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu slalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tapi tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya. Semoga smua anak di dunia ini bisa menghargai setiap kebohongan seorang ibu…. karena beliaulah malaikat nyata anyg dikirim TUHAN untuk menjaga kita (Love U Mom) Aku kirim cuma pengen Ibuku tau aku cinta sama mama Berbahagialah orang2 yang memiliki Ibu, dan bahagiakanlah Ibumu selagi sempat

Minggu, 04 Desember 2011

F&S

sosok itu memujaku dengan perbuatan , cara berbicara atau menulis kata kata untuk memujaku ada juga dalam dirinya. maka, kalau aku ukur antara perbuatan dan kata katanya itu melebur menjadi 'sama dengan'. dia tega memaki ku , atau sebenarnya hanya berusaha jujur , tapi menurutku , itu sangat kasar . seperti ini "makannya mikir" . untukku, kata kata adalah nyawa. dia hidup . maka, menurutku banyak kata kata yg 'ia' ciptakan mungkin hanya agar aku mengerti sesuatu , tetapi justru malah menyakitiku. kata katanya sederhana tapi kompleks . mungkin itu biasa saja artinya untuk dia . tapi bagiku , sekali lagi . kata kata itu hidup. seperti ini '"aku merasa hambar"' katanya ketika suatu saat dimana 'nyaman' tidak bertengger dalam senyumku baginya , mungkin . Sekali lagi , kata kata itu hidup bagiku, maka di detik kata kata itu keluar, aku merasa seperti di tampar . atau seperti ini , segelas air jeruk dilemparkan ke wajahku . beserta gelas gelasnya . hasilnya adalah , wajahku basah , kepingan beling gelas pecah . atau seperti ini . seseorang tiba tiba menyelupkan wajahku ke dalam bak mandi . sampai aku megap megap , sulit bernafas . tapi sekali lagi aku jelaskan , sosok itu mencintai diriku , aku tau dari caranya memegang tanganku . caranya merangkulku , mengelus perutku ketika sakit , membersihkan mataku dari kotoran , atau sekedar menatapku. ya begitulah dia. dan aku ... untuk menilai diriku sendiri, dalam hal ini , aku bingung menjelaskannya.. we are be poles apart . sepertinya menurutku , aku cukup menguasai keromantisan dalam penghidupan kata. aku senang memberi perhatian dengan kata kata, tapi tidak pernah memberikan perhatian dengan perbuatan . tidak pernah? mungkin . tapi kadang kata kata ku berubah menjadi sebuah celurit seorang maduranis . dengan bebas menyeluritkan sebungkus organ dibalik rongga rusuk di dekat usus ,jantung . kata kataku bisa jadi celurit yg mengamuk menghabisi organ seberat 1,5 kg dan paling besar dalam tubuh kita itu . mungkin untuk itulah HATI diciptakan paling besar dalam organ manusia oleh Tuhan . dari dalam sana , darah diproses . dari dalam sana . cinta diproses . luka diproses. kesakitan diproses. kebahagiaan . kesepian . kebosanan . kenyamanan . dan itulah kita . aku dan sosok itu . aku dan dia . dengan segala perbedaan . yg justru menjadikan kita seolah bihun dan lontong dalam ketoprak . justru menjadikan kita do dan re dalam tangga nada . justru menjadikan kita keyboard dan mouse . yg jika tidak ada bihun atau lontong dalam ketoprak, maka bukan ketoprak namanya, atau masih dinamai ketoprak , tapi ketoprak yg abnormal . yg jika tidak ada do atau re dalam tangga nada , maka bukan tangga nada namanya , walaupun dalam satu kalimat dalam lirik lagu , masih memungkinkan tidak adanya do atau tidak adanya re . atau , keyboard yg tanpa mouse , walaupun satu dari keduanya rusak, tapi masih sangat bisa difungsikan, mungkin lebih sulit, hanya dengan coding coding tertentu untuk menggantikan fungsi asli salah satu dari itu. sekali lagi , itulah aku dan dia . itulah kita . ada saat saling membayangkan wajah anak kecil diatas tempat tidur kecil dengan kita di kedua sisinya . ada saat saling mengejek , mencari kesalahan satu sama lain agar merasa menang , ada saat kita membayangkan mencium tangan dan mencium kening di depan pintu sebuah rumah . ada saatnya mencaci maki, meragu, berteriak akan ketidakcocokkan kita, tapi ada saatnya saling memuji meminta memohon memelas agar tidak saling meninggalkan . dan sekali lagi , itulah kita . itulah cinta . selesai dan berahirnya hanya dengan melihat apakah diantara kita sudah muncul rasa yg dinamai 'terpaksa' ...

Senin, 17 Oktober 2011

S E T I A

Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur,di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya. Bpk. Pdt : "Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? Apakah kamu akan ke sekolah?" Andoy : "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy sambil tersenyum. Bpk.Pdt : "Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang. Andoy : Terima kasih, Bapa Pendeta." Bpk. Pdt : "sekarang apa yang akan kamu lakukan?" Andoy : "Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus... sahabatku." Lalu Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt. Agaton bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy. Andoy mulai berbicara kepada Sahabatnya Andoy : "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman2ku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.Terima kasih buat kue ini Tuhan!. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir..mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa..yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah. TuhanKu kata orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah. tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi. Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukulku. Oh ya..Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, menurutMu apakah dia akan menyukaiku? Ah..bagaimanapun juga aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu. Engkau adalah sahabatku. Hei.. Tuhan temanku, ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan dan Aku harap Engkau menyukainya.Ooops aku harus pergi sekarang. Selamat siang" Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton. Andoy : "Pak Pendeta..pa Pendeta..aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, skarang anda bisa menemaniku menyeberang jalan! Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun. Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy. Saat hari Natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan Gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain. Hari itu tgl. 25 Desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya. Andoy: "Halo Tuhan..Aku ...' 4 Wanita : "Kurang ajar kamu bocah !!! Apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!" Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt.Agaton. Andoy: "Dimana Bapa Pendeta? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ." Ketika Andoy hendak mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerah bajunya dan mendorongnya keluar. Andoy sedih, bigung dan setelah berpikir sebentar ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya tersebut. Di situ ada sebuah tikungan yang tidak terlihat pandangan, sebuah bus melaju dengan kencang dan Andoy mulai menyeberang sambil melindungi hadiah tadi di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tadi. Tiba-tiba brakkk ... (terdengar bunyi gaduh dan bus tadi berhenti mendadak) Apa yang terjadi? ternyata karena tidak bisa menghindari bus besar tadi Andoy tertabrak dan tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh Andoy yang sudah tak bernyawa. Sedih...Saat itu entah darimana munculnya tiba-tiba datang seorang pria berjubah putih dengan wajah yang lembut namun penuh dengan air mata, ia memeluk tubuh Andoy dan menangis. Orang-orangpun heran, mereka penasaran lalu bertanya; Orang-orang : " Maaf Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?" Dengan hati yang berduka ia segera berdiri dan berkata : "Anak ini namanya Andoy, Dia adalah sahabatku." Lalu diambilnya bungkusan hadiah dari dalam baju Andoy dan menaruh didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh Andoy. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran... Malam itu, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy. Ketika Pdt. Agaton bertemu dengan orangtua Andoy ia bertanya; "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?" Ibu Andoy menjawab sambil menghapus airmatanya: "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Pdt. Agaton bertanya lagi: "Apa katanya ?" ‎"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sedih, sepertinya Dia mengenal Andoy dengan baik. Tetapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia membelai rambut Andoy dan mencium keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu" Jawab ayah Andoy. Pdt.Agaton ; "Apa yang dikatakannya ?" Ayah Andoy menjawab; " Dia berkata Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu.engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya, ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi Pak Pendeta tolonglah katakan siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? anda pasti mengenalnya karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali hari ini saat puteraku meninggal¡¨ Tiba-tiba air mata Pendeta Agaton menetes dipipinya, dengan lutut gemetar Pdt. Agaton berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.. kecuali dengan Tuhan Yesus." Tahukah anda dimana Andoy berada sekarang? Ya ia berada di sorga bersama Tuhan Yesus. Inginkah kita sekalian juga ... berada di sorga nanti ? Ya kita semua menginginkannya. Andoy memiliki hati yang selalu bersyukur. Walaupun situasi hidup yang dialaminya sulit tetapi ia selalu bergembira karena ia tahu Tuhan Yesus sahabatnya selalu mengasihi dia. Melalui peristiwa tabrakan tadi Tuhan Yesus datang menjemputnya ke sorga.

Minggu, 17 Juli 2011

Aku Mencintaimu

Cinta yang Ku alami Sungguh Berat , Sampai ku Tak sanggup menjalani ini semua .

Aku Berdoa Kepada sang Tuhan , Berharap Cintaku Menjadi Kenyataan .

Aku Tau , Ku Memang Tak Sempurna , Dan Ku tau Kamu terlalu Sempurna Untukku

Aku Hanya Bisa Terdiam dan bersabar untuk menjalani ini semua , Karna Ku tau CINTA TAK PERNAH BERSALAH !!

Semoga kamu sadar , apa yg kamu lakukan terhadap diriku .

Aku Tak rela Dirimu Menjadi milik orang Lain .

Tapii Tak appa lah , ini semua sudah terjadi

SUNGGUH KEJAM !

Kamu menyia-nyiakan , CINTA DAN SAYANGKU TERHADAP DIRIMU .
aku membuat kata-kata dari hatiku

ini sebuah tanda BETAPA AKU MENCINTAIMU .
aku akan menjalani hidup tanpa kehadiran orang yang ku sayang .

Dan aku akan mengenang mu di dalam hatiku SELAMANYA :'(

Kamis, 14 Juli 2011

Semoga Ini Untukku


Mimpi termanis pernah ku impikan bersamamu
Kau sinar matahari ku ketika masalah membuatku biru
Aku begitu sendirian saat kau pergi
Bukan maksud ku untuk menyakiti mu 
Datang , kembalilah kepadaku ..
 
Ya aku tahu
Aku tahu aku akan kehilangan kamu
Tetapi langkah ku tetap berjalan kembali kepada mu
Tapi yang mereka tahu
Tidak akan ada lagi
Tidak akan pernah ada lagi dirimu
 
Namun aku pergi ,
dengan cara lama yang sama
di mana kita berjalan bersama dan mencium kehangatan malam , pergi ...

Hanya orang bodoh yang bisa membiarkan kau pergi ..
 
Dunia ku begitu kosong!
Kembali ,, aku sangat merindukanmu ..

Diambil dari catatan seorang "mantan"

Rabu, 16 Februari 2011

Aku Mau Mama Kembali

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.



Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.

Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27

Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.



Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian

ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit


Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia

membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.



Zhang Da menyuntik sendiri papanya.


Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan ijeksi/suntikan kepada pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.



Aku Mau Mama Kembali



Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,

Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir.



Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab

apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.



Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun

tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup

untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta

sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.



Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg

istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.

Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.



Read more: http://www.resensi.net/aku-ingin-mama-kembali/2008/10/#ixzz1DosQervb

Selasa, 14 Desember 2010

Surat Untukmu




14 Desember 2010

Kepada
Stasiun gambir, kota tua, bangunan tua , pepohonan , dan kali
di Jakarta


Salam kenal dan persahabatan , nama ku silvia , tertanggal hari ini , usiaku baru 17 tahun ,
aku tinggal di daerah roxy jakarta pusat , mungkin , kau tak begitu memperhatikan letak rumahku , rumahku terpencil , begitu yang diceritakan orang-orang terdekatku , "dulu hanya rawa rawa disini" ,

Siang tadi , aku baru menemuimu , menemui kalian , aku begitu terpukau dengan kalian , walau kecantikan kalian , hanya tersisa sedikit , maukah kau menjawab beribu pertanyaan yang ada di fikiranku ?


wahai stasiun gambir . .
berapa juta orang telah kau temui disana?
bagaimana keadaanmu di zaman ku, tahun 2010?
apa perbedaanmu ketika di zaman pertama kali kau didirikan?
berapa orang pribumi batavia yang kau lihat ditindas mereka?
apakah kau melihat disekitarmu berdiri tugu tugu orang yang terkenal?
bisa kau tunjukan aku dimana tugu kepala pieter erberveld didirikan?
ceritakan padaku apa yang telah kau terima selama berpuluh tahun?
ceritakan padaku kegiatan di zaman meneer meneer itu menginjakan kaki di tanah mu?
kegiatan ketika raffles berkuasa di tanahmu?


wahai pepohonan , kali kali , jembatan gantung di kota , bangunan bangunan tua , bangunan yang bertuliskan VOC ..
bisakah kau ceritakan kepadaku , kau pasti melihat segala kegiatan di zaman yang indah itu kan?
ceritakan padaku semuanya, ketika masih sundakelapa , lalu jayakarta , lalu batavia , betawi dan jakarta? banyak perbedaan kah?

wahai kali . .
benarkah seperti yang diceritakan?
kapal laut sering berlalu lalang di permukaanmu?
benarkah julukan betawi kota air?
lalu sekarang kemana kau?

wahai museum fatahillah . .
wahai penjara dan benteng bawah tanah .
bagaimana dengan kalian?
bisakah kalian menjawab semua pertanyaanku ?
ceritakan padaku apa itu si "jagur"?
dimana letaknya sekarang?
ceritakan padaku ketika terjadi pemberontakan orang cina tahun 1740?
beritahu aku , asal mula orang cina datang ke batavia . .


ooohhh jakarta,
sungguh paras mu pasti lebih cantik di masa itu dari yang kubayangkan ,
pepohonan . .
taman . .
semua , tanpa sampah , tanpa polusi . .


tapi aku masih belum puas , aku mau kalian bicara . .
apapun pasti ku dengar .


kini , kami hanya bisa menatapmu , menatap sisa sisa dari kecantikanmu . .


maaf , jika di zaman ku , 2010
kalian tak lagi kami urus seperti dulu
kalian tak lagi bisa melihat keindahan jakarta tanpa polusi , tanpa sampah .
tak lagi bisa melihat keindahan penduduk yang dulu bersikap ramah kepada siapapun , kepada kalian.
maaf, jika tak ada lagi yang kami pehatikan dari sisi menarik di setiap kalian
tak lagi berkumpul untuk bermusyawarah , melakukan sesuatu di dalam bangunan
maaf , kami malas membersihkan sampah di permukaan kau wahai kali ,


tapi , sungguh , bukan saja aku , gadis berketurunan chinese yang tinggal disini , yang tak pernah tau sejarah kalian dari orangtua ku, pasti masih banyak lagi gadis gadis , pemuda pemuda yang mau mendengarkan cerita kalian . .



yang mengagumimu ,



(Silvia Susanti Hoviani)